BREAKING NEWS

Tuesday, May 28, 2013

5 Langkah Memilih Kontraktor Bangun Rumah


Memilih Kontraktor Bangun Rumah
Saat Anda sudah siap membangun rumah dan telah memiliki buget yang siap, gambar arsitektur detail, gambar struktur, dan perhitungan RAB, maka tahap berikutnya adalah menentukan cara untuk mewujudkannya. Umumnya ada 2 cara untuk mewujudkan rumah idaman Anda, yaitu  dengan tukang borongan atau jasa kontraktor.

Apabila Anda seorang yang perfeksionis, ingin segalanya sempurna, tidak mau repot, tepat waktu, dan memiliki dana yang cukup, maka pilihannya adalah Anda harus menghubungi sebuah jasa kontraktor. Masalahnya, bagaimana cara memilih kontraktor yang baik dan jujur?

Menurut Ir. Agung Nurcahyanto WN, kontraktor yang telah berpengalaman belasan tahun dalam membangun rumah tinggal, ada 5 langkah yang perlu dicermati dalam memilih kontraktor. Kelima faktor  tersebut adalah track record, kecukupan modal, pengalaman, bertanggung  jawab, dan rasional.

1. Track Record

Kontraktor dengan track record bagus tentu lebih aman kita kasih kepercayaan dalam mengerjakan pembangunan rumah kita. Caranya bisa meminta referensi dari saudara, teman, atau relasi, atau searching ke internet.

2. Punya Modal

Kontraktor harus punya modal, sudah pasti. Tidak cukup mengandalkan uang muka (down payment/DP) yang diberikan oleh pemilik rumah. Kalau tidak punya pasti susah berkembang dan cenderung gali lubang tutup lubang.

Waspada juga dengan kontraktor yang dana-nya minjam, apalagi rentenir. Mereka cenderung mau profit lumayan besar (karena termakan bunga) tentunya berakibat banyak kerjaan di’curi’ atau diturunkan kualitasnya, apalagi jika harga borongan ‘mepet’ dan profit juga cenderung ‘mepet’.

3. Pengalaman

Kontraktor baru pasti berbeda dengan kontraktor lama. Jam terbang akan membedakan seberapa besar efisiensi mereka terhadap material maupun tukang. Semakin berpengalaman semakin efisien dan irit. Kalau bisa efisien, dipastikan hasil akan maksimal, karena semua sudah sesuai target.

4. Bertanggung Jawab

Kadang sebagus-bagusnya perencanaan, sering meleset di pelaksanaan. Apalagi kalau terkait masalah eksternal, seperti kenaikan material, buruh, dll. Kontraktor cenderung akan menyesuaikan. Tetapi, apabila penyesuaian mereka gagal, tidak jarang karena rugi mereka memilih lari meninggalkan masalah pada pemasok material (supplier) dan konsumen. Cari yang tanggung jawabnya besar. Caranya, saat survei track record, tanya langsung anak buahnya apakah bos mereka cukup bertanggung jawab selama ini? Kalau jawabannya positif berarti bisa diandalkan.

5. Rasional

Semua orang tahu peribahasa ‘ada harga ada kualitas’. Biasanya kontraktor dalam melakukan penawaran akan lebih tinggi berkisar 5-10% dari RAB (rencana Anggaran Biaya). Kalau penawaran mereka terhadap RAB kita terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka perlu dipertanyakan kemampuan mereka melakukan perhitungan.

Share this:

Post a Comment

 
Back To Top
Copyright © 2014 Developer Property | Investment Spesialist | Rumah dan Tanah Di Sekitar JaBoDeTaBek. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20